Firefly Pointer

3/29/2014

Generasi Muda : Kalau bukan kita, siapa lagi ?

13:28 Waktu Indonesia Barat

Selamat siang teman ! Sudahkah memberi suplay tenaga untuk dirimu ? Makan siang tentunya. Bagus bagi yang sudah, dan silahkan beri suplay tenaga yang cukup terlebih dahulu untuk dirimu sebelum membaca postingan ini lebih lanjut okay ?

Ketika perutmu lapar maka kamu akan berpikir seperti ini bukan : 'Aku harus makan'
Ketika kamu haus : 'Aku mau minum, maka aku harus minum'
Ketika kamu sakit : 'Aku harus sembuh'
Ketika kamu belajar : 'Aku harus pintar'
Ketika kamu gagal : 'Aku harus bangkit lagi'

Sadarkah kamu, ketika hal itu terjadi, kamu telah hidup sesuai dengan kodrat manusia sebenarnya yaitu menjadi seorang pemimpin. Semua orang tentunya telah tahu bukan, bahwa kita adalah pemimpin untuk diri kita sendiri. Hal itu bahkan telah terjadi sejak kamu dilahirkan, kamu telah memiliki power yang kuat untuk menjadi pemimpin sejak bayi, contohnya ketika kamu lapar, kamu akan menyuruh ibu mu untuk memberimu asi atau asupan energi lainnya dengan bahasa mu sendiri, entah itu menangis, berteriak, dan sebagainya.

Melihat dari sisi lain, ya memang itu sudah kewajiban orang tua untuk menghidupi anaknya bukan? Tapi, tenangah, jangan berkecil hati. Kamu tetaplah seorang pemimpin, tanamkanlah dalam dirimu bahwa kamu berhak memilih apa yang akan terjadi esok hari dengan hidupmu atas perbuatan mu hari ini. Tentunya, Tuhan tetaplah yang memutuskan keinginan mu. Maka, bersyukurlah kepada-Nya karena atas berkat rahmat-Nya, bangsa kita telah merdeka sampai saat ini. 2014. Namun, bagaimana nasib bangsa kita kedepannya? Apakah akan terjajah lagi? Semua itu ada ditangan kita sebagai generasi penerus bangsa, bangsa ini membutuhkan pemimpin yang tangguh agar bisa menjaga NKRI tidak melenceng dari jalur Ideologi Pancasila.


"Lantas jika seperti itu, dapatkan aku menjadi sosok pemimpin itu?"

Ya tentu kamu bisa! Segalanya tidak ada yang tidak mungkin bukan? Namun, dalam menjadi pemimpin tentu kamu harus mengetahui hal-hal mendasar apa saja yang diperlukan untuk menjadi pemimpin. Hal yang paling sederhana tapi sulit diterapkan adalah YAKIN, tentunya kamu harus mengkuatkan hati mu untuk yakin apabila menjadi seorang pemimpin, seiring dengan waktu, keyakinan itu akan bertambah kuat apabila kamu membiasakan dirimu untuk menjaga amanah dan menjalankan kewajibanmu, mulai dari yang paling ringan sampai tingkatan selanjutnya. Hal-hal tersebut akan membentuk kepribadianmu.

"Lalu, kepribadian apa yang akan aku dapat? Apa hal itu saja sudah cukup?"

Tentu tidak, banyak aspek yang harus kamu ketahui untuk menjadi seorang pemimpin. Tidak hanya keyakinan, seperti halnya di atas, amanah. Kamu tahu kan apa itu amanah? Sesuatu yang dititipkan pada mu untuk kamu jalankan, dan kewajiban mu adalah menjalankannya selagi amanah itu ada padamu. Maka, ketika kamu menjadi pemimpin, akan banyak amanah yang bertubi-tubi datang kepadamu, mereka hidup bersamamu sepanjang periode kepemimpinanmu. Dalam menjalankannya, kamu harus menanamkan dan menerapkan beberapa aspek, seperti :

  1. Niat/tekad untuk menjalankannya
  2. Rendah hati
  3. Jujur dalam tindakan dan perkataan
  4. Dapat dipercaya dalam menjalankan amanah
  5. Adil dalam pelaksanaannya
  6. Ber-integritas dalam pelaksanaannya
  7. Netral dalam kepemimpinannya, jangan memihak salah satu pihak
  8. Loyal atas hal yang ia pimpin
  9. Tidak mudah putus asa
  10. Mampu mebaca kondisi
  11. Dsb.
"Wah, sepertinya sulit ya menjadi seorang pemimpin itu"

Tidak sesulit yang kamu bayangkan, apabila kamu menjalankannya dengan sepenuh hati dan sadar atas kewajibanmu sebagai pemimpin, tak hanya itu, apabila kamu berusaha dan berdoa selalu kepada Yang Maha Kuasa, maka Dia akan memudahkan jalanmu menjadi seorang pemimpin. 

"Lalu aku harus mulai dari mana ?"

Mulailah dari hal yang sederhana, pimpinlah dirimu sendiri, kemudian ketingkatan selanjutnya, misalnya kelompok kecil seperti kelompok belajar, kelas, rumah, dan sebagainya. Satu lagi, dalam tahapan menjadi seorang pemimpin, jangan ragu untuk menyerukan suaramu atau gagasanmu, yakinlah apabila keputusanmu itu baik untuk menggapai visi-mu, maka jalankanlah. Jangan ragu mengambil keputusan. Kamu harus memperjuangkan apa yang patut untuk diperjuangkan. Kamu harus memiliki hati, pikiran, tenaga dan waktu yang double extra kuat ketika jadi pemimpin. Hidup memang berat kawan. Tapi, itulah seninya kehidupan. 

"Apa aku bisa memimpin mereka, bahkan mereka saja tidak mengenalku?"

Bisa, tetap rendah hati dan merakyatlah. Orang bilang, "Hey anak muda, bermainlah dengan mereka yang pintar, maka kau akan menjadi pintar, janganlah bermain dengan mereka yang bodoh, maka kau akan menjadi bodoh" Ah, hal itu tidak benar, itu semua tergantung pada diri kita. Apakah kita memutuskan untuk pintar atau bodoh? Janganah batasi dirimu untuk berteman dengan siapapun itu. Maka dari itu, jangalah kamu bermain dengan mereka yang ada di atas saja, tapi dengan mereka yang di bawah juga. Rangkulah mereka. 

"Tapi.... aku pesimis"


Jangan pesimis, kamu harus optimis tapi ingat, jangan berambisi, ambisi akan membawamu kepada kehancuran. Masa depan bangsa ini ada di tangan kita. Kalau bukan kita, siapa lagi bung ?
Ayo, bersama bangkitkan macan Asia. Mari sama-sama belajar menjadi pemimpin yang baik !
Aku, Kamu, dan Kalian semua demi bangsa tercinta Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan bersahaja.


"Serukan suaramu dan laksanakanlah apabila itu baik bagi kebaikan bersama, untuk hari ini, esok, dan seterusnya. Pilihan di tangan kita, Tuhan yang menentukan" - Nova Hariyani, 29 November 1997




2/02/2014

Harmoni Klasik

2 Februari 2014,  23:17.

Hari ini keinginan terpendam itu muncul lagi, untuk kesekian kalinya. Musik instrumen itu berputar lagi, lagi, dan lagi. Tracklist yang sama, telinga yang sama, jenuh? ah engga. Namanya juga favorit, gimana bisa jenuh. Efek dipertemukan sama alat musik elegan itu ya jadinya begini. Salahkan saja kakek saya yang mempertemukan kami, ah jangan, bukan salah beliau, salah saya karena hati ini engga pernah kuat kalau diperdengarkan dan diperlihatkan hal mengenai alat musik tersebut.

Pelampiasannya, di blog ini saya pasang soundcloud dengan tracklist Violin Cover, 1st. Jun Sung Ahn (River Flows In Your Wedding Dress) mashup dari Yiruma (River Flows In You) & Taeyang (Wedding Dress), 2nd Norihiro Tsuru (Last Carnival). Seharusnya ada tiga, tapi yang ketiga gagal upload, That XX (GDragon) Violin Cover - Jun Sung Ahn. Yasudalah. Lain waktu mungkin bisa.

Saat ini, hujan turun lagi dan untuk kesekian kalinya. Alunan harmoni klasik terus mangalun, menemani postingan ini selesai diketik. Postingan yang sebenarnya emang engga penting-penting banget. Ya, tapi berhubung saya adalah pemilik sah blog gratisan ini jadi suka-suka saya hahaha. Kalau suasana lagi begini emang jatuhnya kaku ya. Formal. Jadi ngomong pake 'saya' padahal biasanya juga 'gue-lo'. Lagi engga ada mood buat ngomong 'gue-lo'. Sepertinya ngomong begitu akan menodai postingan saya kali ini. Karena postingan ini menyangkut selera hati. Halah.

Terbesit buat pengen bisa main alat musik itu, Setiap berkunjung, manusia yang saya incar pertama kali selalu dan selalu kakek saya. Dari beliau saya ingin bisa menguasai alat musik itu dengan lagu apapun, yang penting saya bisa. Beliau mengajari saya dengan cara yang berbeda, mungkin karena efek auotodidak. Ya yang jelas cara mengajar seorang aoutodidak dengan seorang yang memang khusus mempelajari pasti berbeda.

Saya putuskan untuk mencoba autodidak. Hasilnya. Nihil. Yang terbentuk malah suara decitan kasar dan nyaring. Ah, first mission failed. Rasanya alat musik milik kakek saya itu ingin saya bawa pulang ke rumah saya saat ini. Tapi apa daya, alat musik itu terlalu rapuh, efek usia mungkin. Beberapa bagian memang harus lekas diganti, tapi kalau diganti, bagian lainnya akan mudah hancur. Ya kalau begitu bukankah lebih baik di lem-bi-ru saja? Lempar, beli yang baru. 

Ya mau tidak mau, saya merajuk orang tua demi mendapatkan alat musik itu. Sembari nabunglah kecil-kecilan, siapa tau bisa jadi bukit dan bisa dapat yang 1st High Class Violin Stradivarius. Amin Amin Amin.
























-Harmoni Klasik, teruslah mengalun-
 

Copyright © One of a Kind. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver