Firefly Pointer

2/02/2014

Harmoni Klasik

2 Februari 2014,  23:17.

Hari ini keinginan terpendam itu muncul lagi, untuk kesekian kalinya. Musik instrumen itu berputar lagi, lagi, dan lagi. Tracklist yang sama, telinga yang sama, jenuh? ah engga. Namanya juga favorit, gimana bisa jenuh. Efek dipertemukan sama alat musik elegan itu ya jadinya begini. Salahkan saja kakek saya yang mempertemukan kami, ah jangan, bukan salah beliau, salah saya karena hati ini engga pernah kuat kalau diperdengarkan dan diperlihatkan hal mengenai alat musik tersebut.

Pelampiasannya, di blog ini saya pasang soundcloud dengan tracklist Violin Cover, 1st. Jun Sung Ahn (River Flows In Your Wedding Dress) mashup dari Yiruma (River Flows In You) & Taeyang (Wedding Dress), 2nd Norihiro Tsuru (Last Carnival). Seharusnya ada tiga, tapi yang ketiga gagal upload, That XX (GDragon) Violin Cover - Jun Sung Ahn. Yasudalah. Lain waktu mungkin bisa.

Saat ini, hujan turun lagi dan untuk kesekian kalinya. Alunan harmoni klasik terus mangalun, menemani postingan ini selesai diketik. Postingan yang sebenarnya emang engga penting-penting banget. Ya, tapi berhubung saya adalah pemilik sah blog gratisan ini jadi suka-suka saya hahaha. Kalau suasana lagi begini emang jatuhnya kaku ya. Formal. Jadi ngomong pake 'saya' padahal biasanya juga 'gue-lo'. Lagi engga ada mood buat ngomong 'gue-lo'. Sepertinya ngomong begitu akan menodai postingan saya kali ini. Karena postingan ini menyangkut selera hati. Halah.

Terbesit buat pengen bisa main alat musik itu, Setiap berkunjung, manusia yang saya incar pertama kali selalu dan selalu kakek saya. Dari beliau saya ingin bisa menguasai alat musik itu dengan lagu apapun, yang penting saya bisa. Beliau mengajari saya dengan cara yang berbeda, mungkin karena efek auotodidak. Ya yang jelas cara mengajar seorang aoutodidak dengan seorang yang memang khusus mempelajari pasti berbeda.

Saya putuskan untuk mencoba autodidak. Hasilnya. Nihil. Yang terbentuk malah suara decitan kasar dan nyaring. Ah, first mission failed. Rasanya alat musik milik kakek saya itu ingin saya bawa pulang ke rumah saya saat ini. Tapi apa daya, alat musik itu terlalu rapuh, efek usia mungkin. Beberapa bagian memang harus lekas diganti, tapi kalau diganti, bagian lainnya akan mudah hancur. Ya kalau begitu bukankah lebih baik di lem-bi-ru saja? Lempar, beli yang baru. 

Ya mau tidak mau, saya merajuk orang tua demi mendapatkan alat musik itu. Sembari nabunglah kecil-kecilan, siapa tau bisa jadi bukit dan bisa dapat yang 1st High Class Violin Stradivarius. Amin Amin Amin.
























-Harmoni Klasik, teruslah mengalun-
 

Copyright © One of a Kind. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver